Friday, November 25, 2011

Hari Ini Ulangtahun Putriku

Hari ini tanggal 25 Nopember 2011, dua belas tahun yang lalu lahirlah putri pertama kami. Waktu itu sudah diberitahu oleh iparku bahwa tanggal 25 Nopember bertepatan dengan hari guru, tepatnya hari PGRI. JAdi, di setiap tahun orang-orang merayakan hari guru aku mengenang pertambahan usia anakku.

Anak putri satu-satunya dari tiga bersaudara karena dua adiknya laki-laki semua. Mungkin seperti orangtua lainnya, anak pertama biasanya ajang 'latihan' sebagai orangtua, ya mengurus, merawat fisiknya maupun membimbing perkembangannya dengan berbagai cara yang baru pertama kali diterapkan. Ilmu mendidik anak pertama biasanya akan terpakai lagi untuk anak-anak selanjutnya. Istilahnya pengalaman adalah guru yang terbaik. Dari ketiga anakku memang si sulung yang paling banyak riwayat sakit dan opnamenya. Selama usia balita dia tiga kali diopname di rumah sakit dan kota yang berbeda. Yang pertama panas tinggi yang tidak jelas sebabnya, diduga demam berdarah tetapi negatip sampai panas mereda dan boleh keluar rumah sakit. Yang kedua panas tinggi dan buang air terus sehingga BBnya merosot, kata dokter malaria karena daerah tempat tinggal kami dulu rawan malaria. Yang ketiga panas dan perut kembung, diagnosa dokter tifus dan harus diopname untuk diinfus. Anak kedua pernah sekali dirawat inap di RS, itupun karena tertular kakaknya yang baru sembuh tifus. Sementara anak bungsu, Alhamdulillah, tidak pernah rawat inap, berkat ilmu emaknya yang terus bertambah.

Kadang-kadang putri sulungku ini juga ada bertanya, mengapa dirinya yang paling sering masuk RS. Jujur saja kukatakan karena saat itu pengetahuan dan pengalaman orangtuanya mengurus anak masih minim. Tidak tegaan melihat anak sakit, sedikit-sedikit dibawa ke dokter. Ternyata memperoleh ilmu dari internet membawa berkah, sekarang kami sudah jarang membawa anak ke dokter kalau hanya gejala sakit masih wajar. Bahkan anak bungsuku sejak usia sepuluh bulan, imunisasi wajib terakhir, tidak pernah lagi berobat ke dokter, hingga saat ini usianya tiga tahun. Kalau sakit pastilah pernah, tapi dirawat semampunya dahulu di rumah, dan Alhamdulillah semakin sedikit mengkonsumsi obat terutama antibiotik, kondisi daya tahan tubuh anak-anakku relatip baik dan jarang sakit.

Katanya, anak adalah harta yang berharga. Buktinya bila kita mendapat ujian atas anak-anak kita, orangtua mana yang tidak sedih, meskipun bila sedang sadar ingat bahwa mereka hanya titipan dariNya dan kita pelaksana amanah untuk membinbing mereka. Ujian berat terhadap kami adalah pada saat si sulung ini didiagnosa ada tumor di dalam kepala. Kata-kata 'tumor' dan 'dalam kepala' ini bagai tamparan yang sangat keras bagi kami terutama diriku. Bagaimana kita bisa membayangkan bahwa kata dokter letak tumor adalah di belakang mata dan di bawah otak. Bagaimana aku bisa membayangkan cara mengeluarkan benda asing itu dari dalam kepala anakku. Istilah medisnya aku kurang banyak tahu, hanya satu istilah yang lengket di benak kami, namanya kalau tidak salah mukokel, sejenis tumor jinak. Tidak ada dari kami sebagai orangtua bahwa anak kami akan mendapat 'penyakit' seperti itu. Tanpa gejala dan kesakitan sama sekali, kecuali tambah waktu bola matanya seperti terdorong keluar karena memang didorong oleh mukokel tersebut.

Ujian yang kami rasa begitu berat, ternyata salah satu jalan membuka mata kami, karena selama mengantar putri kami ke RSU Sardjito Surababaya, betapa lebih banyak pasien yang lebih menderita dengan berbagai penyakit mereka. Pada saat mengurus berbagai macam biaya, ada saja yang lebih kesulitan daripada kami. Pada saat di ruang MRI untuk scan, banyak lagi yang hadir dengan penyakit yang lebih berat. Pada saat kami sempat terombang-ambing prosedur RS karena harus melalui berbagai ruang dokter dahulu (dari THT umum, mata, onkologi, scan/MRI, dokter spesialis bedah, hingga mencari ruang rawat inap yang kosong) masih banyak pasien yang berhari-hari dan berpanjang-panjang  antri untuk melewati prosedur tersebut.


Putriku menjelang remaja sekarang. Dia sudah mampu membantu orangtuanya menjaga kedua adiknya dan pekerjaan rumahtangga lainnya. Semoga Allah senantiasa membantu kami untuk mendidik dan membimbingnya. Selamat ulang tahun, anakku yang manis.

No comments:

Post a Comment