Di suatu sore Sabtu, kupanggil tukang sol sepatu. Ada banyak pasang sepatu/sandal anakku yang harus dijahit atau dilem karena terbuka/robek. Tak sampai lima menit kemudian, berkumandang suara adzan ashar. Tukang sol berkata, Bu saya permisi mau sholat dulu. Terus terang saya kaget tapi tetap mengijinkannya. Seorang tukang sol sepatu, yang entah rumahnya dimana, dengan kendaraan sepeda dan kebetulan lewat di komplek saya, minta ijin untuk menjalankan ibadah sholat dulu. Dia tinggalkan peralatan tukanngnya di teras kemudian mengayuh sepedanya mencari mesjid atau mushola terdekat. Kebetulan di komplekku belum ada mesjid (ah, developer mana janjimu...?). Mesjid terdekat, boleh dibilang cukup jauh juga kalau ditempuh dengan jalan kaki.
Dari siapapun kita bisa belajar dan memetik hikmah. Ingat pada saat di kantor, seperti kata seorang teman maya saya. Kumandang adzan itu seperti timer untuk peralihan aktivitas, jadi bukan panggilan sholatnya yang utama, Adzan shubuh untuk bangun pagi, adzan zuhur saatnya break makan siang, adzan ashar waktu untuk mengendurkan aktivitas kerja, adzan maghrib saat makan malam, adzan isha waktunya bobo........... Astaghfirullah, saya termasuk jamaah yang seperti itu kiranya.
No comments:
Post a Comment